About Ke

Foto saya
Mengelola perasaan, meng-nolkan ekspektasi

Sabtu, 31 Desember 2011

Resolusi Tahun Baru


31 Desember 2011
Aku menatap miris pada kalender di depanku. Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2011 dan esok adalah hari baru di tahun berikutnya. Sudah setahun aku melewati hari-hari masih dengan kebingungan. Tak ada perubahan dalam diri dan sesuatu yang kuhasilkan tahun ini. Aku masih gamang menentukan tujuan hidupku. Ingin seperti apa dan bagaimana. Tepat tengah malam setahun lalu, sebelum jarum jam berdentang 12 kali, Aku menuliskan harapan-harapan dan resolusi untuk tahun ini. Salah satunya adalah mengajar dan menerbitkan buku.
Aku memang memiliki cita-cita yang (kata orang-orang) tergolong sederhana : Guru TK dan Penulis. Meski sempat ditertawakan (karena menurut mereka, cita-cita itu harusnya setinggi langit, bukan tugas ‘mulia’ seperti itu) tapi aku yakin dengan keinginanku. Sebab bagiku cita-cita adalah impian yang harus aku gapai dan aku wujudkan. Untuk apa mempunyai cita-cita setinggi langit jika kita tak mampu mencapainya dan malah jatuh pada dasar bumi yang serendah-rendahnya. Itu kalimat ungkapan dan pembelaanku setiap ditanyakan alasan mengapa aku memiliki cita-cita sesederhana itu.