Entah
mengapa hari ini semua terlihat sia-sia...
Dari
rencana ke kampus pagi dan perpanjangan STNK Kak Winda yang molor hingga siang,
bawa laptop ke LSI dengan niat nongkrong seharian (setengah harian) namun
ternyata percuma karena si Toshi masih utuh di posisi tanpa saya apa-apakan,
mengingat fasilitas internet gratis yang saya pakai di komputer LSI, dan bawa
payung antisipasi hujan namun ternyata tidak digunakan...
Dan
lebih herannya, seolah tahu perasaan anaknya, tumben-tumbennya Papa menelepon
hanya sekitar 1 menitan, sekedar menanyakan sedang apa dan lagi dimana,,tumben
karena biasanya tiap percakapan selalu kami habiskan hampir setengah jam, namun
kali ini beda.
Saya yang terlihat tidak bersemangat menjawab panggilan dan Papa yang juga tidak
bertanya alasan hanya menyegerakan pembicaraan...
Ah,
andai saja bisa,, ingin sekali berkata “Ananda sedang tidak baik-baik saja, Pa...”
Melewati
koridor-koridor kampus dan masih terlihat aktivitas dan kesibukan para
mahasiswa malam hari.
Ah, jadi
rindu masa-masa itu...
Rindu masa-masa mengejar waktu,,
Pengumpulan
tugas, laporan, LPJ organisasi, dan semua hal yang mencirikan aktivitas
mahasiswaku.
Tapi
saat ini, tanpa ada tugas, tanpa ada laporan, tanpa ada kegiatan,
Hanya
dituntut fokus untuk menyelesaikan karya yang akan mengakhiri status
mahasiswaku.
Namun
tak adanya batas waktu dalam karya ini membuatku terlalu banyak memberi celah
toleransi terhadap diri sendiri...
Bahkan
aku tak dapat menenggatkan waktu untuk diriku sendiri...
Bahkan
tak dapat menciptakan fokusku sendiri...
Maaf,,
maaf ku untuk waktu,, yang selalu kusadari telah Aku sia-sia kan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar